Sabtu, 14 Juli 2012

aku, dalam hatiku

aku hanya butuh diam, dalam kesendirian, dan dialog lirih dari mulut sendiri.
itu saja cukup.
aku diam di jenak ini. mengenang betapa telah lelah semua kisah itu terangkai indah. dan kini perlahan memaksa.ku untuk menghapus semua itu, namun  sulit untuk.ku
entah harus ku jelaskan apa lagi padamu. aku siap merapalkan seluruh doa untuk bisa kembali meraihmu, mencegahmu pergi, atau sekedar bertanya, tag bisakah kau menunggu lebih lama?
ada banyak cerita yang ingin ku bagi, ku deteksi, ku bincangkan lebih dalam dengan.mu. tag bisa.kah kau diam dulu dan kembali duduk di samping.ku, bercerita dan saling berbagi ?
untuk semua yang terlambat ku lakukan..
untuk semua yang tak sanggup ku janjikan..
untuk semua…
pahamilah bahwa aku tag pernah ingin semua ini terjadi. menyaksikan punggung.mu berlalu, melihat gontai langkah.mu, seandainya ku bisa, aku akan menarikmu kembali ke pelukku.. kumohon. aku tak sanggup lagi berbohong padamu. tapi kenapa aku tag bisa? aku tak punya keberanian melakukannya.
demi Tuhan.. aku tag ingin menghalangi langkahmu. aku selalu menginginkan yang terbaik untukmu. itulah sebabnya aku tak pernah bisa menjanjikan apapun padamu. aku takut itu tag pernah bisa menjadi yang terbaik bagimu.
ke semua yang tak sempat ku ungkapkan..
ke semua yang tak tepat ku katakan..
tak usai ku jalani..
tak ingin ku ingkari
dan.. harus kukatakan akhirnya, padamu, meski lirih di balik punggungmu, aku mencintaimu. cinta yang tak lekang oleh waktu, yang jikapun tag bersatu, biarkan ia tumbuh di tempat yang seharusnya. di tempat dimana aku bisa berkata, aku sayang kamu, melebihi yang kamu tahu…
biarlah begitu. kamu tag perlu tahu.
air mata ini, temani.ku mengenang jejak-jejak langkah yang terdiam dan pergi dan harus kurelakan tanpa sakit hati. mungkin, ini tentang memaafkan. mungkin, ini tentang menerima kenyataan. dan pasti lebih berarti di hati jika hari diisi tanpa harus mengharap lagi.


Untukmu ..


Kamis, 29 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar